Friday, 13 March 2009

Curhat Gue & Kennedy Tentang Hujan, Taksi Yang Banjir, Dan Dilema Ojek Yang Cuma Ada Satu (Part 2)

Continued...

Masih Siang
Hujannya reda juga. Gue dan temen gue, Kennedy, akhirnya berhasil naik angkot lagi tanpa terkesan baru abis mandi di tengah jalan. Rencananya, naik angkot lanjut ke halte busway. Tak kusangka tak kuduga, begitu naik angkot, hujannya mulai lagi. Dan makin deras aja. Gue dan Kennedy pun turun buat berteduh lagi. Udah setengah jam, the rain is only getting worse. Terlalu lama, akhirnya gue dan Kennedy susah payah neriakin supir taksi diseberang jalan. Kok, taksinya gak dateng-dateng ya? Oh, itu bukan supirnya deng. Itu tukang parkir. Supirnya di dalem warteg lagi makan. Setelah si supir puas dan kenyang, usaha gue dan Kennedy pun berbuah hasil.

Astaga. Dalem taksinya banjir.

Yaa, yang penting gak keujanan dan bisa cepet sampai.
Or at least, to be there soon is what we hope for in the
next hours.
1:30, dijalan...
2:00, dijalan...
3:00, dijalan...
Macet banget lagi nih, hujan.

Sore
3:30, dijalan...
Gue pun ketiduran saking muaknya sama lalu lintas jalanan.
3:45, dijalan...
Gue kebangun, tapi ketiduran lagi karena ternyata baru gerak
beberapa meter dari sebelumnya.
4:15
Gue kebangun lagi. YAAMPUN! Masa masih disini?

Si supir taksi jadinya ngambil jalan pintas, ngharepnya sih biar bebas macet. It turns out, macetnya sama parahnya. Hasil putar otak gue & Kennedy, kita memutuskan buat naik ojek aja. Begitu nemu pangkalan ojek, taunyaaa ojek cuma tersisa 1! Yaudahlah, ber-3 lah kita naik ojek. Si abang, Kennedy, dan gue paling belakang.

Cerita di ojek ini puanjang! Sempet lewat jalan tikus, taunya banjir sampe dada. Mau puter balik, it's either gue & Kennedy berenang atau si abang ojek yang berusaha susah payah muterin motornya ke jalan awal. Yaa, kalian pasti udah tau pilihan mana yang diambil. Belum lagi the misfortune yang dirasain Kennedy, karena si abang ojek takut ada polisi, akhirnya Kennedy turun dulu, sekitar 20 meter dari PIM. Kennedy pun jalan kaki. Belum jauh dari tempat Kennedy turun, tiba-tiba, si abang berhenti dan bilang ke gue "Dek, bannya kempes..."

Buset! Untung udah deket!

Long story short, kira-kira 20 menit kemudian (terhitung sejak naik ojek) gue & Kennedy sampe juga di PIM. Tapi gue gak jadi ketemu Kukang karena dia ada urusan mendadak di kampusnya. Sementara Kennedy ada janji sama teman lama. Akhirnya gue ke tempat les gue disana, cuma numpang nangis ke 5 orang berbeda, terus pulang.

Pembelajaran: kalau hujan deras, berarti arteri banjir. kalau arteri banjir, mobil susah untuk lewat. kalau mobil susah untuk lewat, berarti udah dijamin macet berat. Final conclusion, kalau hujan jalanan macet. Jadi mending gak usah buru-buru pulang.

0 comments: